Sebagai peralatan pemanas yang efisien dan ramah lingkungan, penjualan pompa panas udara ke air di pasar Eropa telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Menurut data dari Asosiasi Pompa Panas Eropa (ehpa), total 2,18 juta pompa panas terjual di 21 negara Eropa pada tahun 2021, meningkat hampir 560.000 unit dari tahun 2020, dengan tingkat pertumbuhan 34%, mencatat rekor ekspor tertinggi dalam 10 tahun terakhir, di mana Prancis, Jerman, dan Italia menyumbang hampir 50% dari penjualan tahunan. Selain itu, jumlah total pompa panas yang terpasang di UE mencapai 16,98 juta unit, yang mencakup sekitar 14% dari pasar pemanas.
Dalam hal jumlah penjualan, menurut laporan penelitian terbaru dari Fact.MR, penjualan pompa panas air ke udara di Eropa diperkirakan akan mencapai sekitar 16,21 miliar USD pada tahun 2024, dan diproyeksikan tumbuh menjadi 34,68 miliar USD dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk 7,9% hingga tahun 2034.
Jenis-jenis pompa panas air ke udara yang berbeda juga memiliki performa masing-masing di pasar Eropa. Di antaranya, volume penjualan pompa panas udara ke udara diperkirakan akan meningkat lebih dari 4 juta unit dari tahun 2021 hingga 2030, dengan volume penjualan mendekati 4,9 juta unit pada tahun 2030. Volume penjualan pompa panas udara ke air di Eropa pada tahun 2020 sekitar 655.000 unit, dan penjualan pompa panas udara ke air diproyeksikan akan tumbuh hingga hampir 5,8 juta unit pada tahun 2030.
Di antara negara-negara Eropa, pasar Jerman menonjol lebih signifikan. Menurut Asosiasi Pompa Panas Eropa, Jerman mencatat permintaan rekor untuk pompa panas udara ke air pada tahun 2022. Pasar pompa panas udara ke air di Jerman diperkirakan bernilai US$1,92 miliar pada tahun 2024 dan akan tumbuh menjadi US$4,12 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan terkombinasi 7,9% hingga tahun 2034.
Sebagai pengimpor terbesar pompa panas udara ke air di Eropa, Tiongkok menyumbang hingga 60% dan menempati posisi penting di pasar Eropa. Pada paruh pertama tahun 2022, ekspor Tiongkok ke Bulgaria, Polandia, Italia, dan Spanyol meningkat sebanyak 614%, 373%, 198%, dan 71% masing-masing.